Pencerahan dari Insannul Kamil, 200 Peserta NLC ICMI Sumbar Dibuat Terkesima

Wakil Rektor 3 Unand, Dr. Insannul Kamil saat tampil sebagai pembicara dalam NLC ICMI Sumbar, beberapa waktu lalu. (foto dok/ist)

PADANG, mimbarnasional.com — Wakil Rektor III (WR3) Unand, Dr. Insannul Kamil tampil memberi motivasi dan pencerahan di hadapan 200 peserta National Leadership Camp (NLC) yang dilakukan ICMI Sumatera Barat 14 April 2023 di Ballroom Hotel UNP Padang.

Selain diikuti 200 peserta dan 60 panitia pelaksana Muswil ICMI Sumbar, juga terlihat hadir Prof. Musliar Kasim, Rektor Universitas Baiturrahmah

Bacaan Lainnya

Sebagai pembicara berkelas nasional dan internasional, Dr  Insannul Kamil yang merupakan Wakil Rektor Bidang Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Unand, mengangkut tajuk, Transformasi Leadership Era VUCA.

Dipaparkan Dr  Unsannul Jamil, terjadinya mega shifting yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan inovasi digital secara eksponensial serta perubahan geopolitik global yang telah merubah ekosistem kehidupan, sedang terjadi riset dunia menuju peradaban baru.

Dr. Insannul Kamil secara terstruktur dan ringkas menjelaskan tentang respon yang harus diberikan saat memimpin di era VUCA yang terjadi saat ini.
VUCA merupkan singkatan dari 4 terminologi yaitu Volatile (bergejolak), Uncertain (ketidakpastian), Complex (kompleks) dan Ambigous (ambigu).
Dengan narasi yang didukung kekuatan data yang disiapkan detail, Dr. Insannul Kamil mampu memukau seluruh peserta yang memenuhi ruangan tempat acara Ramadhan Leadership Camp ICMI Sumbar yang merupakan program unggulan pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI).

Kegiatan ini diikuti perguruan tinggi, organisasi masyarakat dan kepemudaan, pengurus ICMI dan sektor bisnis di Sumatera Barat.

“Soal tidak ada kesempatan, maka tugas kita membuat kesempatan itu,” tegas Insannul Kamil yang akrab disapa Pak Nanuk oleh kalangan media di Indonesia.

pak Nanuk juga menjelaskan pentingnya merespon perubahan yang sedang terjadi dengan melakukan transformasi serta mindset baru guna mengadopsi prinsip-prinsip VUCA.

Volatile merupakan situasi yang bergejolak yang menunjukkan dinamika dan kecepatan perubahan yang harus direspon dengan efektif dengan mengeser cara berfikir reaktif menjadi proaktif. Uncertain merupakan situasi yang penuh dengan ketidakpastian, prediktabilitas menjadi hilang seiring dengan ketiadaan kesadaran dan pemahaman terhadap peristiwa yang terjadi, sehingga akan dituntut kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tidak pernah cukup.

Complex telah menghadirkan situasi dengan tingkat kerumitan tinggi yang memberikan tantangan untuk dapat mengambil tindakan untuk mendorong perubahan yang diperlukan.

Ambiguous merupakan kehadiran situasi yang tidak jelas yang telah mengaburkan realitas, berpeluang salah dalam memahami dan munculnya kebingungan terhadap sebab akibat sehingga akan memberikan tantangan pentingnya untuk memahami setiap permasalahan dengan keterbatasan pemahaman.
Pak Nanuk menutup presentasinya dengan memaparkan 6 sifat kritis yang harus dimiliki seorang pemimpin di era VUCA yaitu objektif, percaya diri, empati, integritas, realistis, demokrasi dan praktis.

“Luar biasa ilmu dan pengetahuan serta informasi up to date situasi dunia dan bisnis hari ini yang kita dapatkan dari Insannul Kamil,” komentar yang hampir seluruh peserta.

Tokoh Nasional asal Sumatera Barat Guspardi Gaus yang juga menjadi pembicara dengan nada terharu mengatakan sangat hebat semua yang disampaikan oleh Pak Nanuk.

“Saya jujur sangat menyesal kalau tidak sempat hadir pada acara ini karena apa beliau sampaikan sangat sangat luar biasa dan memberi wawasan yang luas terkait permasalahan dan kemajuan teknologi dan akibat yang akan kita hadapi bersama,” ujar Gusparsi Gaus dengan penuh semangat.

Buya Shofwan Karim mantan Rektor UMSM dan Ketua Muhammadiyah Sumbar juga menyampaikan satu hal yang sangat diapresiasinya yaitu kutipan yang diambil Pak Nanuk dari Peter Drucker bahwa bahaya terbesar pada saat terjadi goncangan bukanlah pada goncangannya, namun menyikapi dengan pemahaman tertinggal, “Pak Nanuk manyampaikan dengan penjelasan dan narasi sangat baik,” ujar Buya Shofwan Karim.

Prof. Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang saat ini sebagai Ketua ICMI Sumateta Barat terlihat sangat serius mendengarkan sesi kepemimpian era VUCA yang disampaikan Pak Nanuk dan tidak beranjak dari tempat duduknya bersama pengurus ICMI Sumbar sampai selesainya pemaparan Pak Nanuk. (ms/*/ald)

Pos terkait