Nilai-nilai Pendidikan dalam Hikayat Akhbarul Karim dan Relevansinya dengan Kurikulum 2013 Muhibuddin

Loren Vinoltia. (foto dok)

Oleh: Loren Vinoltia (Jurusan Sastra Minangkabau, FIB Unand)

Naskah berasal dari Bahasa Arab yaitu “Nuskhah” dalam bahasa Aceh dikenal dengan sebutan “neuseukhah, neuseukah, naseukhah, naseuk(h)ah” artinya karangan bertulisan Tangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut dengan “Naskah”, yakni Tulisan tangan abad lampau atau karangan surat yang di tulis dengan tangan atau karangan seseorang sebagai karya asli.Adapun salah satu dari karya ulama terkemuka yang pernah familiar selama Satu abad yakni antara tahun 1860 sampai tahun 1960 adalah naskah Hikayat Akhbarul Karim (kabar yang mulia). Hikayat merupakan aliran utama dalam tulisan Sastra Aceh dan selalu berbentuk puisi sajak. Demikian halnya dengan Hikayat Akhbarul Karim yang hendak penulis teliti. Hikayat ini ditulis dengan aksara berbahasa Aceh dalam bentuk puisi sajak. Istilah sajak sebenarnya berasal Dari bahasa Arab, yaitu saj, yang memiliki arti prosa berirama.5 Hikayat Akhbarul Kamenjadi perbincangan hangat dalam kalangan masyarakat. Dan masa itu Beredar secara lisan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Kemudian Diturunkan ke dalam bentuk tulisan. Hal ini dianggap wajar, karena sejajar dengan Perkembangan stilistika yang pada awal munculnya berasal dari retorika (gaya Berpidato) di zaman klasik hingga beralih ke dalam bentuk tulisan di zaman modern Sekarang ini.Pengarang Hikayat Akhbarul Karim digelar Teungku Syekh Seumatang.Hal ini sesuai dengan keterangan yang disebutkan oleh Tuwanku Raja Keumala Dalam mukaddimah pengantar salinan Akhbarul Karim pada tahun 1919 masehi.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan rangkaian hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya Tenlai-nilai pendidikan dalam Hikayat Akhbarul Karim, dapat disimpulkan Beberapa hal sebagai berikut:
Tentang nilai-nilai pendidikan dalam Hikayat Akhbarul Karim .Isi dan muatan nilai-nilai pendidikan dalam Hikayat Akhbarul Karim,Terlihat dalam kutipan langsung dari isi hikayat diantaranya dalam Hikayat Akhbarul Karim Teungku Seumatang menyebutkan dua konsep tentang Pendidikan akidah yakni konsep ma`rifatullah dan konsep iman. Ma`rifat Kepada Allah adalah merupakan sifat yang sangat mulia.Teungku di Seumatang menyebutkan dalam pasal pertama tentang Ma`rifatullah yang sangat urgen fungsinya dalam pendidikan akidah. Sebagai Muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut. Pertama, Sifat Wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah sifat wajib Allah Berjumlah 13 dan yang tujuh lagi sifat wajib yang digambarkan dengan keadaan Allah menjadikan jumlah kesemuanya 20. Kedua, mustahil yakni sifat-sifat Yang tidak mungkin ada pada pada Allah. Sifat mustahil merupakan kebalikan Dari sifat wajib. Jumlahnya pun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah. Ketiga, sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah untuk berbuat sesuatu Atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Maksudnya Allah Berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang.
b. Tentang relevansi nilai-nilai pendidikan dalam Hikayat Akhbarul Karim terhadap Materi kurikulum 2013, dapat dilihat dalam beberapa materi yang ada dalam Hikayat Akhbarul Karim tersebut sangat relevan dengan materi yang ada dalam
Beberapa buku di madrasah dengan kurikulum 2013 di antaranya yaitu:

1.Nilai pendidikan dalam Hikayat Akhbarul dan materi kurikulum 2013 Keduanya sama-sama diaplikasikan berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam Dengan mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan akidah, ibadah dan Akhlak. Sumber utama yang digunakan keduanya juga sama yakni Berlandaskan Alquran dan hadis. Selanjutnya pada materi kurikulum 2103 Juga telah diajarkan ketiga nilai-nilai materi pokok tersebut dalam Pembelajaran.
2. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Hikayat Akhbarul Karim Khususnya pada nilai akidah, akhlak dan ibadah sangat sesuai diterapkan ke Dalam pembelajaran materi kurikulum 2013. Karena nilai-nilai pendidikan Tersebut memuat aspek yang sama dengan capaian materi dalam Pembelajaran kurikulum 2013.

Berdasarkan pemaparan di atas maka, dapat dikatakan bahwa nilai-nilai Pendidikan yang termuat dalam Hikayat Akhbarul Karim memiliki kesesuaian (relevansi) dengan materi kurikulum 2013 pada jenjang MTs dan MA memiliki.Adapun relevansi umum antara nilai pendidikan dalam Akhbarul Karim dengan materi Kurikulum 2013 antara lain diuraikan pada paragraf di bawah ini.Nilai-nilai pendidikan dalam Hikayat Akhbarul dan materi kurikulum 2013 Keduanya sama-sama diaplikasikan berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam dengan Mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan akidah, Ibadah dan Akhlak. Sumber utama Yang digunakan keduanya juga sama yakni berlandaskan Alquran dan hadis.Selanjutnya pada materi kurikulum 2103 juga telah diajarkan ketiga nilai-nilai materi Pokok tersebut.Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Hikayat Akhbarul Karim Khususnya pada nilai akidah, akhlak dan ibadah sangat sesuai diterapkan ke dalam Pembelajaran materi kurikulum 2013. Karena nilai-nilai pendidikan tersebut memuat Aspek yang dan kompetensi sama dengan capaian materi dalam pembelajaran Kurikulum 2013.***

Pos terkait