KUDUS,mimbarnasional – Di balik gemilangnya prestasi cabang olahraga Sambo Sumatera Barat yang sukses membawa pulang 3 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu pada PON Beladiri II 2025, ada sosok pelatih yang tak hanya piawai di arena, tapi juga berkarier sebagai aparatur sipil negara.
Dia adalah Dr.(Cand) Hendri Gusman Darma, S.Kom, M.Pd, pelatih kepala Sambo Sumbar sekaligus Kasubag Umum di DPMPTSP Sumatera Barat.
Hendri bukan pelatih biasa. Di tengah kesibukannya sebagai pejabat struktural di lingkungan Pemprov Sumbar, ia tetap meluangkan waktu untuk turun langsung melatih para atlet Sambo.
Setiap sore, setelah urusan kantor selesai, Hendri menukar pakaian dinasnya dengan seragam olahraga, menuju Dojo pribadinya di Komplek Manggis Garden, Balai Baru, Kuranji, Padang.
Di tempat sederhana itu, ia membina para atlet muda dengan disiplin tinggi dan pendekatan kekeluargaan — dua hal yang menjadi ciri khasnya sejak awal membina cabang olahraga ini.
“Melatih bukan hanya soal teknik, tapi tentang membentuk karakter dan mental juara,” kata Hendri dalam satu kesempatan.
Meski jadwalnya padat, Hendri tetap melanjutkan studinya di Program Doktor (S3) Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (UNP).
Menurutnya, seorang pelatih masa kini perlu memahami pendekatan ilmiah dalam olahraga, bukan hanya mengandalkan pengalaman lapangan.
“Saya ingin pelatih di Sumbar berpikir ilmiah, tapi tetap membumi. Karena olahraga bukan cuma soal menang, tapi juga soal membangun manusia,” ujarnya.
Dedikasi Hendri membuatnya dikenal luas sebagai “Pelatih Karismatik Sambo Sumbar”. Ia dihormati oleh atlet, pelatih, maupun pengurus cabang olahraga karena kemampuannya memadukan kecerdasan akademik, dedikasi birokratik, dan semangat juang olahraga.
Tak heran, di bawah asuhannya, Sambo Sumbar kini menjadi salah satu cabang olahraga yang disegani di tingkat nasional.
“Prestasi ini hasil kerja keras tim. Saya hanya berusaha menjaga semangat mereka agar tidak padam,” tutup Hendri dengan rendah hati.
Dari meja birokrasi hingga matras pertandingan, Hendri Gusman Darma membuktikan bahwa pengabdian dan prestasi bisa berjalan beriringan.
Sosoknya jadi inspirasi bukan hanya bagi atlet, tapi juga bagi siapa pun yang percaya bahwa passion tak pernah mengenal batas profesi.(ij)






