JAKARTA, mimbarnasional.com — Dua hari di Jakarta dan stay di Hotel Balairung ekspektasi 9 wartawan ini pudar seketika.
Hotel yang sejatinya potret kebanggan orang Sumbar di ibu kota negara, sekarang jadi Daerah Khusus Jakarta, berada di lokasi mentereng yakni Jalan Matraman. Kini nyaris tak terawat.
Hotel Balairung dulunya lahan Kantor Penghubung Sumbar, di era Gamawan Fauzi mulai dibangun Hotel Balairung sebagai prototipe Sumbar di tanah Betawi sana.
Pembangunan selesai di era Gubernur Irwan Prayitno sekaligus meresmikan hotel kebanggaan urang awak itu.
Tapi, Sabtu-Minggu 1-2 Juni 2024, kebanggaan itu memudar melihat kondisi Hotel yang cat sudah blur serta bagian lotengnya sudah terkelupas, jejak rembesan air terlihat jelas dan AC di kamar yang ditempati, tak dingin-dingin hingga pagi.
“Hotel ini, menunjukan wajah buram Sumbar satu dekade ke belakang, Hotel Balairung seharusnya menjadi kebanggaan dan tempat interaksi rang ranah dan rantau, sepertinya orang Sumbar nginap di sini harus berpikir tiga kali,” ujar Wartawan Aliran Keras Sumbar Novianto yang juga Ketua Forum Wartawan Parlemen DPRD Sumbar, Senin (3/6-2024).
Menurut Ucok biasa Novrianto disapa banyak kalangan di Sumbar, Pemprov sebagai pemilik dari BUMD ini harus bekerja keras untuk mengembalikan fungsi dari dibangunnya hotel ini.
“Harus nya hotel ini melambangkan keelokan dan keasrian budaya ranah minang, betapa bahagianya kita ketika rang rantau menunggu di Hotel Balairung, atau publik figur Sumbar ke Jakarta hotelnya Balairung. Tapi kondisi begini wajar para publik figur Sumbar enggan nginap di sini,” ujar Ucok.
Hal senada juga diutarakan Wakil Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) owner dari mimbarsumbar.id l, Almudazir, perlu perombakan konsep dari pengelolaan Hotel Balairung.
“Kalau tetap eksis di perhotelan, harus ada perombakan konsep dan strategi bisnis hotel.yang dikelola BUMD itu, atau supaya tidak dipusingkan dengan hotel, Pemprov bisa mem pihak ketiga kan pengelolaannya, melihat lokasi strategis Hotel Balairung pasti banyak pihak ketiga mau mengelolanya,” ujar Almudazir.
Apalagi Pemprov, kata Novrianto, yuk benahi Hotel Balairung.
“Jadikan hotel ini kebanggaan ranah dan rantau Minang. Hotel tempat menginap juga jadi pilihan utama pertemuan silaturahmi perantau dan pertemuan bisnis anak Minang di Jakarta itu,” ujar Novianto. (mn/*/ton)