Najwa Shihab Guru bagi Para Mahasiswa 

Salsabila Nazhifah. (foto.dok)

Oleh: Salsabila Nazhifah (Mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Andalas/2210732008)

NAJWA SHIHAB, memiliki nama lengkap Najwa Shihab, S.H., LL.M. Ia lahir di Makassar (Sulawesi Selatan), 16 September 1977. Najwa Shihab atau sapaan akrabnya adalah Mbak Nana ini menempuh pendidikan jenjang S1 di Universitas Indonesia jurusan Hukum. Mbak Nana merupakan seorang jurnalis, presenter, feminis, dan aktivis. Najwa bahkan didaulat sebagai duta baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional atas hobi dan pengaruhnya pada komunitas pembaca Indonesia. Najwa menjadi duta baca selama empat tahun, dari 2016 sampai 2022.

Bacaan Lainnya
Sumber : pinterest.com

Ia memulai menjadi reporter magang di RCTI. Kecintaannya pada dunia jurnalisme dan presenter membuatnya akhirnya terjun ke dunia wartawan. Setelah ia lulus dari Universitas Indonesia, mbak Nana melanjutkan karir jurnalistiknya ke MetroTV. Sampai akhirnya Najwa Shihab mempunyai programnya sendiri dengan mana “mata Najwa” yang tayang di MetroTV. Dalam acara tersebut, Mbak Nana mengangkat banyak isu, terkait politik, feminisme, mahasiswa, dan pergolakan sosial lainnya.

Hal yang paling menarik dari semua bahasan yang disampaikan olehnya, bahasan tentang mahasiswa dan anak muda yang menurut saya paling menarik. Baginya mahasiswa dan anak muda adalah sebuah peran penting yang bisa mengubah wajah Indonesia. Bahkan pada tahun 98, mahasiswa adalah sebuah peran yang paling di takuti oleh pemerintah. Di saat mahasiswa sudah bergerak, maka berhati-hatilah.

Kata-kata dari Najwa shihab yang menurut Saya itu sangat membangkitkan semangat kita sebagai mahasiswa, yaitu “jangan terlalu lama diam menimbang-nimbang. Karena masa depan terus bergerak dan yang akan membuat kita tidak tertinggal adalah aksi bukan kata dalih ’nanti’, jadi singkirkan jauh-jauh kata ‘nanti’ fokus pada aksi apa yang bisa kita lakukan hari ini, karena masa depan itu punya anak muda. Mari rangkul masa depan mulai dari sekarang”.

Dalam acara Narasi, Najwa Shihab berkata bahwa “menjadi Mahasiswa adalah privilege, tidak semua pemuda diberkahi kesempatan, karena kalian adalah bagian dari 35% anak muda seusia kalian yang bisa merasakan bangku kuliah. kalian adalah mahasiswa (maha atas siswa). Kalian adalah anak-anak muda pilihan yang berkesempatan mereguk dalamnya sumur ilmu pengetahuan.

Lebih lanjut, Mbak Nana berkata, “kuliah bukan hanya tentang nilai dan IPK belaka, tapi tentang orang-orang yang kalian temui, pengalaman-pengalaman yang kalian jalani, memori yang kalian buat, skill yang kalian latih, pemahaman yang kalian dapatkan. Kuliah itu seperti ‘membeli situasi’ situasi yang mendorong kalian belajar, mendorong kalian berjejaring, mendorong kalian berdiskusi, mendorong kalian bergerak. Sia-sia jika situasi hanya menjadi dekorasi bukan penunjang tradisi untuk mengisi dengan aksi”.

Tanpa membaca dan belajar kita akan menjadi orang KELAS TERI (perundung dan pemakai serta mudah terprovokasi tanpa keluasan hati dan imajinasi). Bagi Najwa Shihab, belajar jangan dipersempit hanya sebatas di perkuliahan. Untuk kita mahasiswa, kenali sebanyak banyaknya teman, hayati masyarakat di sekeliling kita yang semakin banyak bergerak dengan perubahan, agar kampus tak menjelma bak tembok yang memenjarakan kita.

Najwa Shihab berkata, “cari kawan sebanyak-banyaknya, jangan hanya bergaul dengan teman lama yang hanya berasal dari satu SMA atau satu asal daerah saja, justru di semester awal masing-masing dari kalian masih mencari teman. Kalian harus lebih membuka diri, saatnya berkenalan, dan membangun kawanan. Adik-adik di tengah perjalanan nanti, mungkin kalian akan melakukan kebodohan, kamu akan gelisah, menimbang ulang keputusan-keputusan yang sudah diambil dari apa yang sudah kalian jalani selama kuliah, masa depanmu. Percayalah, tidak apa mempertanyakan semuanya itu adalah hal biasa. Ingat!! 2030, 2031, atau 10 tahun dari sekarang tiap-tiap kalian akan menduduki posisi-posisi yang berkontribusi penting di negeri ini. Setiap angkatan baru akan menjanjikan bakal pemimpin baru. Tak perlu tergesa para mahasiswa, lahaplah terhadap ilmu.”
Untuk mahasiswa di era globalisasi ini banyak pemuda pemudi yang mudah termakan berita hoax atau berita bohong yang entah darimana asalnya. Bagi Najwa Shihab hal tersebut harus dihindari oleh mahasiswa, karena mahasiswa adalah kaum intelektual masa depan. Menurut Najwa Shihab, “pada zaman yang bergerak dengan begitu dinamis, anak muda tak cukup hanya postang-posting hal yang manis, segalanya menjadi mungkin di era serba digital.”

Lanjutnya, Najwa Shihab berkata, “anyamlah dunia baru dengan tangan yang terus memintal, jungkir balikkan segala cibiran dengan berani, jika pun jatuh toh masih ada lagi hari esok. Kreativitas adalah mata uang yang tidak terukur, ide-ide dan eksekusi meski lekas dibikin lebur. Sangat banyak kesempatan dan tantangan yang perlu dijawab, tak cukup sekadar berontak dan bergerak tanpa sebab. Di tangan pemuda segala yang muskil bisa menjadi riil. Anak muda adalah antitesis segala yang mustahil. Kita adalah sepucuk surat bagi masa depan. Kaki langit adalah tapal batas untuk ditaklukkan.”

Mahasiswa harus terus mengasah skill mereka agar bisa menjawab tantangan global yang semakin meluas dalam segala permasalahan yang ada. Mahasiswa adalah sekelompok kaum intelektual yang bisa mengubah wajah negeri ini. Kalian adalah harapan dari ratusan juta masyarakat Indonesia untuk masa depan yang lebih baik lagi. Kuliah bukan hanya menenteng buku dan pulpen, tapi lebih dari itu, kuliah adalah wadah untuk menggali potensi diri serta berdiskusi dengan lebih banyak ide dan gagasan dari berbagai pemikiran.

“Selain belajar, haus dan terus dahaga terhadap ilmu, mahasiswa juga harus menjadi penjaga moral bangsa ini. Mahasiswa harus bisa bergerak dan gerakannya harus berdampak. Mahasiswa harus mau turun mendengarkan apa yang menjadi keseharian dan kegelisahan orang banyak,” ungkap Najwa Shihab saat PPKMB UI 2022

Indonesia bukan hanya sebatas peta dari Sabang sampai Merauke, tapi gerak dan peran dari para anak muda yang menentukan arah kemana Indonesia akan melangkah, apa itu stagnan atau bisa lebih besar lagi dalam segala bidang kehidupan. Kita memerlukan anak muda yang ingin melangkah ke depan, bukan anak muda yang hobby nongkrong sana sini tapi tidak pernah membahas negeri ini. Karena banyak anak muda yang hanya hobby pamer di sosial media tapi nol besar dalam aksi nyata membangun negeri. Ikut demo bukan karena ingin menyampaikan aspirasi, tapi demi gengsi di sosial media dengan berlagak memegang spanduk saja.

Saat saya sedang pergi jalan-jalan bersama teman saya, lalu membuka obrolan tentang pendapatnya mengenai Najwa Shihab yang begitu inspiratif untuk anak muda dan mahasiswa. “saya sering melihat acara Narasi yang tayang di YouTube, memang benar Najwa Shihab itu sangat inspiratif dan juga cerdas. Ia sangat gigih membangkitkan semangat anak muda agar kelak bisa menjadi manusia yang tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi seluruh masyarakat di sekelilingnya. Najwa Shihab selalu berkata bahwa menjadi mahasiswa bukan Cuma kuliah lalu pulang, tapi kita juga harus bisa terlibat aktif dalam setiap event dan komunitas baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Sebenarnya banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari beliau. Beliau merupakan guru bagi kita semua.” Ungkap beliau.
Najwa Shihab telah memberikan banyak pembelajaran bagi mahasiswa, dengan terus membakar semangat dalam setiap kata-kata motivasinya. Hal itu adalah cambuk untuk kita agar terus memperbaiki diri, melaju ke depan bukan hanya diam di tempat.
Mari, membuka mata lebih lebar lagi agar Indonesia dapat berkembang lebih besar lagi. Dengan pemuda Indonesia dapat mengguncang dunia. ***

Pos terkait