PAYAKUMBUH, mimbarnasional.com — Ketua DPRD Sumbar Supardi yang juga ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Sumatera Barat mengatakan, Pelaksanaan Kejurnas Pencak Silat selain membangun silaturrahmi antar pesilat, juga untuk melestarikan dan mengembangkan olahraga itu sebagai warisan budaya bangsa.
Hal itu disampaikan Supardi, ketika membuka Kejuaraan nlNasional (Kejurnas ) pencak silat antar satuan pendididikan tahun 2022 di gedung olahraga Tanjung Pauh Kota Payakumbuh, Selasa 6 September 2022. Kejurnas digelar sampai 11 September 2022.
Supardi mengatakan, kejurnas juga bertujuanmencari bibit dari pesilat muda yang nanti mengganti kekosongan para atlit lama, dan juga sebagai ajang kompetisi pencak silat di tingkat nasional dengan tujuan tidak hanya untuk mencari atlit berprestasi tapi juga untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional berikutnya.
“Kejurnas Silat menjadi ajang pembinaan prestasi pesilat pelajar yang berkesinambungan, serta mempersiapkan pesilat-pesilat pelajar yang handal di masa akan datang”, ujar Supardi.
Ditambahkannya, ada 700 pesilat dari 5 provinsi di Indonesia, yakni, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumsel, dan Bangka Belitung beserta official yang hadir dalam Kejurnas di kota Payakumbuh tersebut.
“Diharapkan para juri bekerja profesional dalam melakukan penilaian terhadap setiap cabang yang di pertandingkan”, tegas Supardi pada para wasit dan juri, agar semua berjalan secara baik.
Sekaitan dengan Kejuaraan tersebut, Kepala dinas Pemuda dan Olahraga provinsi Sumbar, Dedi Diantolani juga mengatakan, 13 nomor pertandingan, dibagi dari kelas A sampai J, baik tunggal, beregu, maupun ganda, dapat diikuti putra dan putri.
Adapun pembagian kelasnya sebagai berikut:
Kelas A (39kg-43kg), Kelas B (43kg-47kg), Kelas C (47kg-51kg), Kelas D (51kg-55kg), Kelas E (55kg-59kg), dan Kelas F (59kg-63kg) yang semua kategori bisa diikuti putra dan putri.
Sementara itu untuk Kelas G (63kg-67kg), Kelas H (67kg-71kg), Kelas I (71kg-75kg), dan Kelas J (75kg-79kg) hanya bisa diikuti oleh kategori putra, namun pertandingan tunggal, regu, dan ganda, bisa diikuti putra dan putri.
“Semua pesilat harus mengikuti aturan berlaku, di semua kategori dan kelas, sehingga tidak ada yang diprotes nantinya, karena ini olahraga tradisi dan penuh dedikasi, sehingga saling menghargai dalam semua keputusan,” tutur Dedi.
Selain dihadiri Kadispora Provinsi Sumbar, juga dihadiri Kadis Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat yang diwakili Kabid Kebudayaan Husin Daruhan SH.MSi, Walikota Payakumbuh diwakili Kadispora Kota Payakumbuh dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Payakumbuh.
Pembukaan kejurnas Silat berjalan lancar, dilangsungkan dengan pertandingan perdana.(mn/*/ald)