PASAMAN BARAT, mimbarnasional.com — Anggota Komis II bidang Ekonomi DPRD Sumbar Syamsul Bahri meminta Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menerbitkan Pergub dari Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Syamsul Bahri saat Sosilisasi Perda Nomor 4 Tahun 2020 ditengah lingkungan KWT dan Kelompok Tani se Kecamatan Ranah Batahan Pasman Barat. Target yang akan dicapai untuk menjadikan desa Baru lumbung pangan Sumatera Barat.
Dikatakannya pula, Pergub ini sangat penting untuk mengantisipasi penyusutan lahan pertanian yang ada di Sumbar saat ini mulai menyusut.
Lahan pertanian banyak dimanfaatkan sebagai pembangunan perumahan dan kegiatan lain, sehingga harus dipertahankan dengan aturan serta bantuan dari pemerintah dan stakeholder lainnya.
“Perda sudah ada, kami harap segera ada Pergub untuk diturunkan sebagai Perbub atau Perwako,” kata Syamsul Bahri, Sabtu (3/9/2022)
Dia menegaskan Mahyeldi harus bertindak agar luas lahan pertanian di Sumbar tidak terus berkurang, maka perlu dilakukan melalui regulasi seperti Pergub dan aturan lainnya.
“Meski produksi pangan baik, namun penyusutan lahan terus terjadi setiap tahunnya,” ucap Syamsul Bahri lagi.
Jika pergub tentang penguatan lahan sudah lahir, maka peralihan lahan produktif menjadi kawasan lain bisa diatur. Izin mendirikan bangunan di atas lahan pertanian juga harus diperkuat.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun tidak boleh sembarangan memberikan izin untuk mengalihkan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan.
“Ini tergantung pada kebijakan daerah masing-masing dalam menentukan perizinan pengalihan lahan,” terangnya.
Saat ini penyusutan lahan pertanian di Sumbar mencapai angka 40 persen. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan di tengah harga komoditas bahan pokok yang terus naik.
“Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis luas lahan tanaman pangan jenis padi di Sumbar pada 2019 seluas 311.671,23 hektare,” ulas Syamsul Bahri mengungkap data yang ada.
Ditambahkannya, jumlah ini menurun pada 2020 menjadi 295.664,47 hektare dan turun menjadi 272.391,95 hektare pada 2021.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Camat Ranah Batahan, Wali Nagari Desa Baru, dan diperkuat oleh Narasumber dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat, Ir. Dede Aulia.
Ketika penutupan acara, Syamsul Bahri yang merupakan juga berasal dari fraksi PDI-P, asal pemilihan Pasaman-Pasaman Barat berpesan, kelestarian lahan pertanian bermanfaat untuk keturunan mendatang, agar tidak kekurangan pangan, dan dapat meningkatkan perekonomian, maka lahan harus dipertahankan dan dijaga.(mn/*/mul)